NAMA : MARIA SUKMA DEWI
KELAS : 5 KA 30
UNIVERSITAS GUNADARMA
TUGAS 2 PENGANTAR TELEMATIKA
PENGANTAR TELEMATIKA
A. Pengantar Telematika
Kata Telematika berasal dari bahasa
Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace
sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi
telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri
merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi.
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari
TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing
and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid
technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini
memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin
terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum
menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi
pada saat itu.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan
masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan
atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan
multimedia.Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam
sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik,
sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung,
atau komunikasi interaktif.
B. Contoh Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan
aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup
kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play
dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam
semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-bentuk yang terdapat dalam
sistem telematika yaitu E-Government, E-Learning, E-Commerce, dan lain
sebagainya. Salah satu bentuk telematika yang akan dibahas adalah bentuk
E-Learning.
E-Learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran
dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka
dengan modus belajar jarah jauh (distance learning) denganmemanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau media internet berbasis web atau
situs. E-Learningmemungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di
tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti
pelajaran/perkuliahan di kelas.
E-Learning bisa mencakup pembelajaran
secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya
adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang
telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar
sendiri). E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan
interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list,
e-newsletteratau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada
masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan
dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan
muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa
nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat
dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolah termasuk
cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa
pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga
sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat
diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun
pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan
beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses
perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang
dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang
menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di
dunia internet.
Sebagai contoh bentuk E-learning adalah
v-class maupun studentsite yang ada di universitas gunadarma. Dimana mahasiswa
dapat mengerjakan secara langsung tugas yang diberikan lewat media online
pada v-class. dan mahasiswa yang juga dapat mengakses jadwal, nilai dan
mengirim tugas secara online pada studentsite.
Bentuk telematika lainnya masih banyak
lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan
ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web,
telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global
Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G,
dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan
udara, serta teleconference.
Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Dari
E-Learning :
Dibandingkan dengan proses belajar
mengajar yang konvensional/ tradisional, e-learning memang memiliki beberapa
kelebihan diantaranya :
1. E-learning
dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi
lebih ekonomis (dalam kasus tertentu).
2. Elearning
mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/ materi, peserta didik dengan guru maupun
sesama peserta didik.
3. Peserta
didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik
dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
4. Kehadiran
guru tidak mutlak diperlukan
5. Guru
akan lebih mudah :
· Melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir.
· Mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya.
· Mengontrol
kegiatan belajar peserta didik.
Namun disamping itu e-learning juga mempunyai
beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan baik bagi guru
ataupun peserta didiknya, diantaranya :
1. Untuk
sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan
investasi yang mahal untuk membangun e-learning ini.
2. Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan
jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah
akan menghambat pelaksanaan e- learning.
4. Bagi
orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar